Zaman kebudayaan batu tua dinamakan juga dengan zaman?

Pendidikan Santri Nesia

Zaman kebudayaan batu tua dinamakan juga dengan zaman?

  1. a. Megalithikum
  2. b. Mesolithikum
  3. c. Paleolitikum
  4. d. Neolithikum
  5. Semua jawaban benar

Jawaban: C. c. Paleolitikum

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, Zaman kebudayaan batu tua dinamakan juga dengan zaman c. paleolitikum.

Halo Sahabat Santri Nesia! Pada kesempatan kali ini, kami ingin membahas tentang zaman kebudayaan batu tua yang juga dikenal dengan sebutan zaman Paleolitikum. Zaman ini merupakan periode awal dari sejarah manusia, di mana manusia purba hidup sebagai pemburu dan pengumpul makanan. Melalui artikel ini, kita akan menjelajahi lebih lanjut apa itu zaman Paleolitikum dan bagaimana hal itu mempengaruhi perkembangan manusia. Mari kita simak uraian lengkapnya di bawah ini.

Zaman Paleolitikum: Pengertian dan Karakteristik

Pada periode sekitar 2,6 juta hingga 10.000 tahun yang lalu, manusia hidup dalam zaman yang disebut dengan zaman Paleolitikum, dalam bahasa Yunani berarti “zaman batu tua”. Pada masa ini, manusia masih sangat bergantung pada alam dan memanfaatkan bahan-bahan alam untuk bertahan hidup. Dalam perkembangannya, manusia purba berhasil menggunakan batu sebagai alat-alat untuk berbagai keperluan, seperti alat pemotong, rasor, dan persenjataan.

Zaman Paleolitikum ditandai dengan gaya hidup yang berfokus pada kegiatan berburu, mengumpulkan buah-buahan, dan menggunakan sumber daya alam sekitar sebagai makanan utama. Mereka hidup dalam kelompok-kelompok kecil yang berpindah-pindah tempat berdasarkan ketersediaan sumber daya alam.

 

Karakteristik Zaman Paleolitikum

  1. Manusia hidup dalam kelompok kecil
  2. Mereka hidup sebagai pemburu dan pengumpul makanan
  3. Memanfaatkan alam sebagai sumber daya utama
  4. Menggunakan batu sebagai alat
  5. Hidup berpindah-pindah tempat
  6. Menggunakan bahasa dalam komunikasi
  7. Mengenal adanya perannya dalam kelompok

Karakteristik zaman Paleolitikum ini dapat kita lihat dalam temuan-temuan arkeologi seperti sisa-sisa alat batu, karya seni batu, serta lukisan-lukisan gua yang ditemukan di berbagai penjuru dunia.

Perkembangan Zaman Paleolitikum

Dalam perkembangannya, manusia purba mengalami beberapa perubahan yang signifikan selama zaman Paleolitikum. Salah satu perkembangan penting adalah pemahaman mereka tentang teknologi dan penggunaan alat batu. Manusia purba belajar memanfaatkan berbagai jenis batu untuk membuat alat-alat yang lebih efektif dalam berburu dan mengumpulkan makanan.

Selain itu, mereka juga mengembangkan penggunaan api sebagai alat untuk memasak makanan, menghangatkan lingkungan, dan mengusir binatang buas. Penggunaan api tersebut juga memberikan perlindungan dan keamanan bagi manusia purba di malam hari.

Selama zaman Paleolitikum, manusia purba juga mulai mengenal kehidupan berkelompok. Mereka menciptakan struktur sosial dalam kelompok mereka, dengan aturan-aturan tertentu dan peran-peran yang dibagi sesuai dengan jenis kelamin dan kemampuan individu.

Kehidupan Sehari-hari Zaman Paleolitikum

Pada masa Paleolitikum, manusia hidup dalam kelompok kecil yang sering kali berpindah-pindah tempat. Mereka hidup dalam gua-gua alam atau tempat yang memberikan perlindungan dari cuaca buruk dan binatang buas. Sumber daya alam seperti air, hewan buruan, dan buah-buahan menjadi kebutuhan utama manusia purba dalam bertahan hidup.

Pemburuan hewan merupakan kegiatan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari manusia Paleolitikum. Mereka menggunakan alat-alat batu yang mereka ciptakan untuk menangkap hewan-hewan besar seperti mammoth, rusa, dan bison.

Di samping itu, manusia purba juga melakukan kegiatan pengumpulan buah-buahan, kacang-kacangan, dan tumbuhan liar lainnya sebagai sumber makanan tambahan. Kegiatan ini dilakukan oleh para wanita dalam kelompok.

 

Alat Batu dalam Kehidupan Sehari-hari

  1. Alat pemotong dan rasor dari serpih batu
  2. Alat perburuan seperti tombak dan lembing dari batu lebih kuat
  3. Alat pemecah biji-bijian dan kacang-kacangan menggunakan batu giling

Kehidupan sehari-hari manusia Paleolitikum juga ditandai dengan kegiatan seperti membuat perkakas, menghasilkan seni batu, dan membangun perumahan sederhana menggunakan ranting dan kulit binatang.

Pentingnya Studi Zaman Paleolitikum

Studi tentang zaman Paleolitikum memiliki peranan yang penting dalam pemahaman kita tentang sejarah awal peradaban manusia. Dari penelitian dan temuan arkeologi yang telah dilakukan, kita dapat mempelajari bagaimana manusia purba memanfaatkan sumber daya alam, menciptakan alat-alat batu, dan hidup dalam kelompok sosial. Studi ini juga membantu kita memahami perkembangan awal manusia sebelum memasuki zaman neolitikum yang ditandai dengan kehidupan berladang dan bercocok tanam.

Manusia Paleolitikum tidak hanya mengembangkan teknologi yang mendasar, tetapi juga menciptakan seni lukis batu yang masih dapat kita lihat hingga saat ini. Lukisan-lukisan gua seperti yang ditemukan di Lascaux, Prancis, memberikan gambaran tentang kehidupan dan kepercayaan spiritual manusia purba pada masa itu.

Kesimpulan

Zaman kebudayaan batu tua atau zaman Paleolitikum adalah periode penting dalam sejarah manusia. Pada zaman ini, manusia hidup sebagai pemburu dan pengumpul makanan, menggunakan alat-alat batu, dan hidup dalam kelompok kecil yang berpindah-pindah tempat. Studi tentang zaman Paleolitikum memberikan wawasan tentang bagaimana manusia purba memanfaatkan sumber daya alam, menciptakan alat-alat batu, dan hidup dalam kelompok sosial. Lukisan-lukisan gua juga menjadi bukti seni purba yang menghiasi gua-gua di berbagai penjuru dunia. Dengan mempelajari zaman Paleolitikum, kita dapat memahami perkembangan awal peradaban manusia dan sejarah manusia sebagai wujud dari kehidupan budaya purba ditengah lingkungannya.

Sumber:

– Museum Nasional Indonesia

– Encyclopaedia Britannica

Kata Penutup

Demikianlah artikel ini mengenai zaman kebudayaan batu tua yang dinamakan juga dengan zaman Paleolitikum. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang masa-masa awal perkembangan manusia. Teruslah belajar dan menjaga kekayaan sejarah kita!

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *