Tenaga kerja yang benar-benar tidak memiliki pekerjaan, disebut

Soal Pilihan Ganda

Tenaga kerja yang benar-benar tidak memiliki pekerjaan, disebut

  1. Pengangguran
  2. Pengangguran terbuka
  3. Setengah menganggur
  4. Pengangguran terselubung
  5. Semua jawaban benar

Jawaban: B. Pengangguran terbuka

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, Tenaga kerja yang benar-benar tidak memiliki pekerjaan, disebut pengangguran terbuka.

Halo Sahabat Santri Nesia, dalam dunia ketenagakerjaan seringkali ditemui fenomena yang cukup menarik, yaitu tenaga kerja yang benar-benar tidak memiliki pekerjaan. Istilah untuk menggambarkan kondisi ini adalah “pengangguran”. Para pengangguran ini merupakan individu yang tidak bekerja, namun juga tidak sedang mencari atau tidak tersedia pekerjaan yang sesuai dengan kualifikasi dan kemampuan mereka. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang tenaga kerja yang benar-benar tidak memiliki pekerjaan dan dampaknya dalam masyarakat.

Pengertian Pengangguran

Pengangguran merupakan kondisi ketika seseorang yang memiliki kemampuan dan kualifikasi untuk bekerja tidak mampu mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan kualifikasinya. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti pertumbuhan ekonomi yang lambat, kurangnya peluang kerja, dan ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan tenaga kerja.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran di Indonesia pada tahun 2021 mencapai 7,1%. Angka ini menunjukkan adanya sejumlah besar tenaga kerja yang tidak memiliki pekerjaan. Hal ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan masyarakat untuk mencari solusi yang tepat guna mengatasi masalah ini.

Tingkat Pengangguran di Indonesia

Tingkat pengangguran di Indonesia dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pengangguran terbuka dan pengangguran tersembunyi. Pengangguran terbuka merujuk pada orang-orang yang secara aktif mencari pekerjaan dan siap untuk bekerja dalam jangka waktu tertentu, sedangkan pengangguran tersembunyi merujuk pada orang-orang yang tidak aktif mencari pekerjaan karena kurangnya harapan untuk mendapatkan pekerjaan.

Berdasarkan survei BPS, pada tahun 2021, jumlah pengangguran terbuka di Indonesia mencapai 7,4 juta orang. Ini merupakan angka yang cukup mengkhawatirkan dan menunjukkan ada banyak individu yang mengalami kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan.

Penyebab Pengangguran

Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab utama tingginya tingkat pengangguran di Indonesia. Pertama, lambatnya pertumbuhan ekonomi menyebabkan terbatasnya peluang kerja. Kondisi ini dapat dilihat dari rendahnya tingkat investasi dan pembangunan infrastruktur yang belum merata di seluruh wilayah Indonesia.

Kedua, kurangnya keterampilan dan kualifikasi tenaga kerja juga menjadi salah satu penyebab pengangguran. Banyak individu yang tidak memiliki kualifikasi atau keterampilan yang sesuai dengan persyaratan pekerjaan yang tersedia.

Ketiga, ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan tenaga kerja juga mempengaruhi tingkat pengangguran. Terdapat sektor-sektor tertentu yang mengalami kekurangan tenaga kerja, sementara sektor lainnya justru mengalami kelebihan tenaga kerja.

Dampak Pengangguran dalam Masyarakat

Pengangguran memiliki dampak yang luas dalam masyarakat. Pertama-tama, pengangguran menyebabkan individual sengsara secara finansial. Ketika seseorang tidak memiliki pekerjaan, mereka akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti kebutuhan makanan, pakaian, dan tempat tinggal.

Kemudian, pengangguran juga berdampak pada kesejahteraan psikologis individu. Rasa tidak berguna dan tidak produktif dapat menyebabkan stres, depresi, dan kecemasan. Selain itu, pengangguran juga dapat menimbulkan perasaan malu dan rendah diri pada individu yang mengalaminya.

Tidak hanya dampak individu, pengangguran juga berdampak pada keluarga dan masyarakat secara luas. Dalam keluarga, pengangguran dapat menyebabkan konflik dan ketegangan. Pasangan yang mengalami pengangguran seringkali menghadapi masalah keuangan dan meningkatnya tekanan dalam hubungan rumah tangga.

Di masyarakat, pengangguran dapat menyebabkan ketidakstabilan sosial. Ketika banyak individu tidak memiliki pekerjaan, tingkat kemiskinan dapat meningkat, dan ini dapat memicu tindakan kriminalitas dan peningkatan masalah sosial lainnya.

Kesimpulan

Pengangguran merupakan kondisi yang membuat individu tidak memiliki pekerjaan yang sesuai dengan kualifikasi dan kemampuannya. Tingkat pengangguran yang tinggi dapat memiliki dampak yang negatif pada individu, keluarga, dan masyarakat secara keseluruhan. Oleh karena itu, perlu adanya upaya serius dari pemerintah dan masyarakat untuk mengatasi masalah pengangguran dengan menciptakan peluang kerja yang lebih baik dan meningkatkan kualifikasi tenaga kerja.

Kata Penutup

Sahabat Santri Nesia, pengangguran merupakan masalah serius yang perlu mendapatkan perhatian semua pihak. Dengan meningkatkan kesadaran dan mengambil tindakan yang tepat, diharapkan kita dapat bersama-sama menciptakan masyarakat yang sejahtera dan berkelanjutan. Mari kita bergerak bersama menuju masa depan yang lebih baik.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *