Pola alur dalam teks cerita sejarah adalah?

Soal Pilihan Ganda Santri Nesia

Pola alur dalam teks cerita sejarah adalah?

  1. Abstrak- orientasi- krisis- reaksi- koda
  2. Orientasi- krisis- koda
  3. Orientasi- rangkaian peristiwa- resolusi
  4. Event- elaborasi- sumber informasi
  5. Abstrak- orientasi- krisis- reaksi- koda

Jawaban: C. Orientasi- rangkaian peristiwa- resolusi

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, Pola alur dalam teks cerita sejarah adalah orientasi- rangkaian peristiwa- resolusi.

Halo Sahabat Santri Nesia, dalam dunia literatur, baik itu fiksi maupun non-fiksi, sebuah cerita memiliki pola alur yang menjadi tulang punggungnya. Begitu juga dengan cerita sejarah, yang melibatkan peristiwa dan kejadian-kejadian yang benar-benar terjadi di masa lalu. Pola alur dalam teks cerita sejarah memiliki peran yang penting untuk menyampaikan informasi dengan jelas dan menarik bagi pembaca. Melalui artikel ini, kita akan mengeksplorasi berbagai macam pola alur yang digunakan dalam penulisan teks cerita sejarah. Simak penjelasan berikut ini.

Cerita Sejarah Linear

1. Latar Belakang Peristiwa

Dalam pola alur linear, cerita sejarah dimulai dengan memberikan latar belakang peristiwa yang sedang dibahas. Pada bagian ini, penulis akan menjelaskan konteks waktu dan tempat peristiwa, serta faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya peristiwa tersebut. Hal ini bertujuan untuk memberikan pemahaman awal kepada pembaca.

2. Penyebab dan Dampak

Setelah memberikan latar belakang, cerita sejarah akan melanjutkan dengan menjelaskan penyebab terjadinya peristiwa tersebut. Penulis akan menguraikan faktor-faktor yang menjadi peyebab utama peristiwa, baik dari faktor internal maupun eksternal. Selanjutnya, penulis juga akan menggambarkan dampak yang dihasilkan oleh peristiwa tersebut. Dampak ini dapat berupa perubahan sosial, politik, ekonomi, atau budaya.

3. Perkembangan Peristiwa

Bagian ini menjelaskan kronologi atau urutan peristiwa secara terperinci. Penulis akan menjelaskan tahap demi tahap bagaimana peristiwa tersebut berkembang seiring waktu. Pada tahap ini, penulis akan memberikan deskripsi yang rinci dan mendalam mengenai setiap peristiwa yang terjadi.

4. Klimaks

Pada tahap ini, penulis akan mencapai puncak cerita, yaitu titik di mana konflik atau peristiwa utama mencapai titik kritis. Bagian ini akan menghadirkan momen yang paling menegangkan atau mengejutkan bagi pembaca.

5. Penyelesaian

Setelah mencapai klimaks, cerita sejarah akan bergerak menuju penyelesaian. Pada bagian ini, penulis akan menjelaskan akibat dari peristiwa tersebut dan bagaimana segala sesuatunya kembali ke keadaan semula atau bagaimana peristiwa tersebut berlanjut di masa depan.

6. Saran dan Relevansi

Setelah penyelesaian, penulis akan memberikan saran atau komentar mengenai peristiwa yang telah dibahas. Bagian ini juga akan menjelaskan relevansi peristiwa tersebut dengan konteks masa kini atau masa depan serta memberikan pesan moral kepada pembaca.

7. Kesimpulan

Secara keseluruhan, pola alur linear dalam teks cerita sejarah memungkinkan pembaca untuk mengikuti peristiwa dengan urutan yang logis dan kronologis. Pola ini memudahkan pembaca untuk memahami dan menangkap informasi yang disampaikan oleh penulis secara lebih baik.

Cerita Sejarah Non-Linear

1. Pengantar

Pada pola alur non-linear, penulis akan memulai cerita dengan pengantar yang menarik dan memperkenalkan pembaca kepada inti dari cerita tersebut. Pengantar ini mungkin bisa berupa deskripsi singkat mengenai peristiwa atau tokoh yang akan diulas.

2. Pengejut atau Pertanyaan

Bagian ini bertujuan untuk menarik perhatian pembaca dengan cara memberikan pengenalan yang memancing rasa ingin tahu. Penulis mungkin akan memberikan pertanyaan atau fakta menarik tentang peristiwa atau tokoh yang sedang dibahas.

3. Pergantian Alur Cerita

Salah satu ciri utama dari pola alur non-linear adalah pergantian alur cerita. Penulis akan melompat-lompat dari satu peristiwa ke peristiwa lainnya yang mungkin terjadi di masa lalu atau masa depan. Tujuan dari pergantian ini adalah untuk menciptakan ketegangan dan kejutan bagi pembaca.

4. Penjelasan dan Isyarat

Setelah pergantian alur cerita, penulis akan memberikan penjelasan atau isyarat yang memungkinkan pembaca untuk menghubungkan antara satu peristiwa dengan peristiwa lainnya. Hal ini dilakukan agar pembaca tetap dapat mengikuti cerita secara keseluruhan meskipun terjadi pergantian waktu dan tempat yang kompleks.

5. Mencapai Titik Puncak

Pada tahap ini, penulis akan mempertemukan semua alur cerita yang berkembang secara terpisah dan mencapai titik puncak. Cerita akan mencapai klimaksnya dan pembaca akan melihat bagaimana peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lalu atau masa depan saling berhubungan dan berdampak satu sama lain.

6. Penyelesaian dan Keterkaitan

Pada bagian ini, penulis akan mengungkapkan penyelesaian yang memadai bagi setiap alur cerita yang telah dikembangkan sepanjang artikel. Penyelesaian ini akan memberikan pemahaman yang lengkap bagi pembaca tentang bagaimana setiap peristiwa saling terkait dan membentuk cerita secara keseluruhan.

7. Kesimpulan

Pola alur non-linear dalam teks cerita sejarah menawarkan pengalaman yang unik bagi pembaca. Dengan melibatkan pergantian alur cerita dan penjelasan yang detail, pola ini mampu menciptakan daya tarik dan ketegangan yang membuat pembaca terus tertarik dan penasaran selama membaca.

Kesimpulan

Dalam penulisan teks cerita sejarah, pola alur sangat penting untuk membuat cerita menjadi lebih menarik dan terstruktur. Baik pola alur linear maupun non-linear, keduanya memiliki keunikan dan kelebihan masing-masing. Sebagai pembaca, kita dapat memilih pola alur yang paling sesuai dengan preferensi dan kebutuhan kita. Namun, yang terpenting adalah memiliki pemahaman yang baik mengenai cerita sejarah itu sendiri agar dapat menikmati dan mengambil manfaat dari cerita tersebut.

Demikianlah artikel mengenai “Pola Alur dalam Teks Cerita Sejarah Adalah”. Semoga artikel ini dapat memberikan wawasan baru dan meningkatkan pemahaman kita tentang penulisan cerita sejarah. Terima kasih telah membaca. Salam literasi!

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *