Kalender Masehi dibuat berdasarkan?

Soal Pilihan Ganda Santri Nesia

Kalender Masehi dibuat berdasarkan?

  1. Peredaran bulan mengelilingi matahari
  2. Peredaran bumi mengelilingi matahari
  3. Peredaran bulan mengelilingi bumi
  4. Perputaran bumi pada porosnya
  5. Semua jawaban benar

Jawaban: B. Peredaran bumi mengelilingi matahari

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, Kalender Masehi dibuat berdasarkan peredaran bumi mengelilingi matahari.

1. Pengantar

Halo Sahabat Santri Nesia, Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas tentang Kalender Masehi. Kalender Masehi merupakan kalender yang paling umum digunakan di dunia. Artikel ini akan menjelaskan asal usul, konstruksi, serta perhitungan waktu dalam Kalender Masehi. Mari simak penjelasannya secara mendalam!

2. Asal Usul Kalender Masehi

Sebelum memasuki pembahasan lebih jauh, penting untuk memahami asal usul dari Kalender Masehi. Kalender Masehi didasarkan pada sistem penanggalan yang dikembangkan oleh agama Kristen pada abad pertama Masehi. Penanggalan ini dipopulerkan oleh Paus Gregorius XIII pada tahun 1582, dan sejak itu banyak digunakan di seluruh dunia.

2.1. Penanggalan Pra-Masehi

Pada zaman kuno sebelum era Masehi, banyak peradaban yang menggunakan penanggalan berbeda-beda. Misalnya, peradaban Mesir kuno menggunakan kalender surya yang memiliki 12 bulan dengan 30 hari dan 5 atau 6 hari tambahan untuk menyesuaikan pergerakan matahari. Di sisi lain, peradaban Romawi kuno menggunakan kalender lunar yang terdiri dari 10 bulan dengan total 304 atau 355 hari dalam setahun.

2.2. Kalender Julian

Sebelum Kalender Masehi, dunia sudah mengenal Kalender Julian yang dikembangkan oleh Julius Caesar pada tahun 45 SM. Kalender ini mengikuti sistem penanggalan Romawi dengan penambahan tahun kabisat setiap empat tahun sekali. Namun, sistem ini memiliki ketidakteraturan dalam penyesuaian tahun kabisat dan menyebabkan pergeseran waktu yang signifikan.

2.3. Kalender Gregorian

Pada tahun 1582, Paus Gregorius XIII mengganti Kalender Julian dengan Kalender Gregorian yang lebih akurat. Pembaruan ini bertujuan untuk menyesuaikan perbedaan antara tahun surya sebenarnya dan tahun dalam kalender. Pada saat itu, 10 hari dihapus dari bulan Oktober untuk menyesuaikan penanggalan dengan periode revolusi Bumi mengelilingi Matahari. Kalender Gregorian juga memperkenalkan aturan tahun kabisat yang lebih presisi.

2.4. Adopsi Kalender Masehi

Adopsi Kalender Masehi oleh berbagai negara tidak langsung, terjadi dalam rentang waktu yang cukup lama. Negara-negara Katolik Roma pertama kali menerimanya, diikuti oleh negara-negara Protestan. Sementara itu, pada tahun 1700, Swedia menjadi negara non-Katolik pertama yang beralih ke Kalender Masehi. Adopsi penuh oleh negara-negara di seluruh dunia memakan waktu hingga abad ke-20.

3. Konstruksi Kalender Masehi

Selanjutnya, mari kita bahas konstruksi dari Kalender Masehi. Secara umum, Kalender Masehi terdiri dari tahun, bulan, dan hari.

3.1. Tahun

Tahun dalam Kalender Masehi terdiri dari 365 atau 366 hari, tergantung pada apakah tahun tersebut merupakan tahun kabisat atau tidak. Aturan tahun kabisat dalam Kalender Masehi adalah setiap tahun yang habis dibagi 4, kecuali tahun yang habis dibagi 100, kecuali tahun yang habis dibagi 400, adalah tahun kabisat. Ini berarti bahwa setiap 4 tahun ada satu tahun yang memiliki 366 hari. Hal ini dilakukan untuk menyeimbangkan periode waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk mengelilingi Matahari, yang sebenarnya membutuhkan sekitar 365,24 hari.

3.2. Bulan

Bulan dalam Kalender Masehi terdiri dari 12 bulan, dengan masing-masing memiliki jumlah hari yang berbeda. Berikut adalah daftar lengkap bulan dalam Kalender Masehi:

Bulan Jumlah Hari
Januari 31
Februari 28 atau 29
Maret 31
April 30
Mei 31
Juni 30
Juli 31
Agustus 31
September 30
Oktober 31
November 30
Desember 31

3.3. Hari

Setiap bulan dalam Kalender Masehi, kecuali Februari pada tahun biasa, memiliki 30 atau 31 hari. Februari memiliki 28 hari, kecuali pada tahun kabisat di mana Februari memiliki 29 hari. Satu minggu dalam Kalender Masehi terdiri dari 7 hari, yang adalah: Minggu, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, dan Sabtu.

4. Perhitungan Waktu

Tidak hanya mengukur waktu dalam hari, bulan, dan tahun, Kalender Masehi juga menghitung waktu lebih spesifik seperti jam, menit, dan detik.

4.1. Jam

Sistem jam dalam Kalender Masehi mengikuti sistem 24 jam, di mana satu hari terdiri dari 24 jam mulai dari pukul 00:00 (midnight) hingga pukul 23:59.

4.2. Menit

Selanjutnya, jam dibagi menjadi 60 menit. Ini berarti ada 60 menit dalam satu jam, mulai dari 00:00 hingga 00:59.

4.3. Detik

Sementara itu, setiap menit terdiri dari 60 detik. Jadi, dalam satu jam terdapat total 3600 detik.

5. Kesimpulan

Dalam artikel ini, kami telah menjelaskan tentang Kalender Masehi dan asal usulnya. Kami juga membahas konstruksi Kalender Masehi seperti tahun, bulan, dan hari. Selain itu, perhitungan waktu seperti jam, menit, dan detik juga diperkenalkan dalam Kalender Masehi. Semoga penjelasan ini memberi pemahaman yang lebih baik tentang sistem penanggalan yang paling umum digunakan di dunia ini.

6. Kata Penutup

Demikianlah artikel mengenai “Kalender Masehi dibuat berdasarkan” yang kami sajikan. Semoga artikel ini bermanfaat dan memberikan tambahan pengetahuan bagi Anda. Penting untuk diingat bahwa penanggalan dalam Kalender Masehi merupakan hasil dari perhitungan matematis dan penyesuaian astronomi, yang telah mengalami sejarah perkembangan panjang. Terima kasih telah membaca artikel ini dan sampai jumpa pada artikel berikutnya!

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *