Dalam tari reog ponorogo, busana yang dikenakan penari menyerupai?

Pendidikan Santri Nesia

Dalam tari reog ponorogo, busana yang dikenakan penari menyerupai?

  1. ular dan singa
  2. ulat merak
  3. singa dan merak
  4. harimau dan merak
  5. Semua jawaban benar

Jawaban: C. singa dan merak

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, dalam tari reog ponorogo, busana yang dikenakan penari menyerupai singa dan merak.

Halo Sahabat Santri Nesia, dalam kesempatan kali ini kita akan membahas tentang sebuah tarian tradisional yang terkenal di Ponorogo, yaitu tari reog ponorogo. Tari ini merupakan salah satu warisan budaya yang harus kita lestarikan. Salah satu hal yang menarik dari tari reog ponorogo adalah busana yang dikenakan oleh para penari, yang menyerupai karakter-karakter mitologis yang ada dalam cerita reog.

Tari reog ponorogo merupakan tarian yang berasal dari Ponorogo, Jawa Timur. Tarian ini memiliki elemen-elemen yang kaya akan simbolisme dan cerita. Salah satu hal yang mencolok dari tarian ini adalah busana yang dikenakan oleh para penarinya. Busana tersebut sangatlah unik dan menarik, karena menyerupai karakter-karakter mitologis yang ada dalam cerita reog.

Dalam setiap pertunjukan tari reog ponorogo, akan ada beberapa penari yang menggunakan busana yang berbeda-beda. Salah satu busana yang paling terkenal adalah busana singa barong. Penari yang menggunakan busana singa barong akan menari dengan gerakan yang lincah dan enerjik, sesuai dengan karakter singa yang kuat dan penuh semangat.

1. Busana Singa Barong

Busana singa barong terdiri dari kepala singa yang besar dan menyeramkan. Kepala singa tersebut terbuat dari anyaman bambu yang dilapisi dengan kain berwarna cerah. Bagian mulut singa tersebut dapat dibuka dan ditutup, sehingga penari dapat memperlihatkan ekspresi wajah yang berbeda-beda.

Selain kepala singa, penari juga menggunakan baju yang terbuat dari bulu-bulu hewan seperti kerbau atau sapi. Baju tersebut memiliki corak khas yang memperlihatkan keindahan baju tersebut. Bagian tangan penari juga dilengkapi dengan kuku palsu yang tajam, sehingga menambah kesan menyeramkan dari penampilan mereka.

2. Busana Klana Sewandana

Para penari tari reog ponorogo yang menggunakan busana klana sewandana akan menari dengan gerakan yang kontemplatif dan mengalir. Busana klana sewandana terdiri dari topeng yang menyerupai wajah seorang ksatria yang gagah dan penuh kesatria.

Topeng tersebut terbuat dari kayu yang diukir dengan detail yang sangat halus. Bagian-bagian wajah seperti mata, hidung, dan mulut terlihat hidup dan nyata. Selain topeng, penari juga menggunakan pakaian yang terbuat dari kain batik dengan motif yang khas.

3. Busana Warok

Warok adalah salah satu karakter yang ada dalam cerita reog ponorogo. Warok adalah seorang pahlawan yang gagah berani dan memiliki kekuatan gaib. Penari yang menggunakan busana warok akan menampilkan gerakan-gerakan yang kuat dan percaya diri.

Busana warok terdiri dari peci hitam atau dilengkapi dengan penutup kepala yang menyerupai topi jawa, sarung bermotif, dan baju yang panjang. Penari juga akan menggunakan pedang, tombak, atau senjata lainnya selama menari, sebagai simbol keberanian dan kekuatan warok.

Kesimpulan

Dalam tari reog ponorogo, busana yang dikenakan penari memiliki peran yang sangat penting. Busana tersebut tidak hanya menjadi simbol karakter-karakter dalam cerita reog, namun juga menambah keindahan dan keunikan pertunjukan tari tersebut. Dengan busana yang menyerupai karakter-karakter mitologis, penari mampu menghidupkan cerita dan membawa penonton pada suasana yang magis.

Sebagai warisan budaya yang harus dilestarikan, tari reog ponorogo tidak hanya sekadar pertunjukan tari biasa. Melalui busana yang dikenakan oleh para penarinya, tari ini mampu menunjukkan kekayaan budaya dan sejarah yang ada di Ponorogo. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus melestarikan dan mengapresiasi keindahan tari reog ponorogo ini.

Sekian artikel singkat mengenai tari reog ponorogo dan busana yang dikenakan oleh para penarinya. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan kita tentang budaya Indonesia.

Salam hangat,

Tim Santri Nesia

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *