Berdasarkan fungsi tubuh untuk melakukan aktivitas gerak, hewan berikut yang memiliki otot paling elastis adalah?

Pendidikan Santri Nesia

Berdasarkan fungsi tubuh untuk melakukan aktivitas gerak, hewan berikut yang memiliki otot paling elastis adalah?

  1. burung
  2. gajah
  3. koala
  4. kijang
  5. Semua jawaban benar

Jawaban: D. kijang

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, Berdasarkan fungsi tubuh untuk melakukan aktivitas gerak, hewan berikut yang memiliki otot paling elastis adalah kijang.

Halo Sahabat Santri Nesia, pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang hewan-hewan yang memiliki otot paling elastis. Aktivitas gerak tubuh pada hewan sangat penting untuk menjalankan fungsi-fungsi tertentu, seperti berburu, mencari makanan, atau bahkan hanya untuk bertahan hidup. Salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan hewan dalam melakukan gerakan adalah keadaan otot mereka.

Otot adalah jaringan tubuh yang memiliki kemampuan untuk berkontraksi dan memanjang. Otot tersebut terbentuk dalam beberapa bentuk, tergantung pada kebutuhan fungsional hewan tersebut. Beberapa hewan memiliki otot yang lebih elastis daripada yang lain, memungkinkan mereka untuk melakukan gerakan yang lebih ekstrem dan cepat.

Sebelumnya, mari kita mengenal konsep elastisitas otot. Elastisitas adalah kemampuan otot untuk meregang dan kembali ke bentuk semula tanpa mengalami deformasi permanen. Semakin elastis suatu otot, semakin banyak energi yang bisa disimpan dan dilepaskan saat kontraksi otot.

1. Otot Katak

Otot pada katak sangat elastis dan memungkinkan mereka untuk melakukan gerakan yang luar biasa. Katak memiliki kemampuan untuk melompat jauh dengan menggunakan otot punggung yang kuat. Otot-otot ini dapat meregang hingga dua kali panjangnya saat melompat, kemudian kontraksi kembali dengan cepat untuk mendorong diri mereka ke depan.

Kelebihan elastisitas otot ini memungkinkan katak untuk melompat secara efisien, dengan jarak dan kecepatan yang luar biasa. Jenis katak yang paling terkenal dengan kemampuan melompatnya adalah katak kanguru, yang dapat melompat hingga 20 kali panjang tubuhnya.

1.1. Adaptasi Fungsional

Otot punggung elastis pada katak merupakan adaptasi fungsional yang memungkinkan mereka untuk berburu dengan efisien. Saat melompat, katak akan menghasilkan gaya dorong yang kuat dengan menggunakan otot punggung elastisnya. Hal ini memungkinkan mereka untuk mengejar dan menangkap mangsa dengan cepat sebelum melarikan diri.

Adaptasi ini juga memungkinkan katak untuk bergerak dengan lincah di dalam air. Otot elastis dapat meregang saat melakukan gerakan renang, memungkinkan mereka untuk berpindah tempat dengan efisien dan menghindari predatori.

1.2. Struktur Anatomi

Otot elastis pada katak terdiri dari serangkaian serat otot yang dihubungkan dengan tendon fleksibel. Ketika otot kontraksi, serat otot akan meregang dan bergerak ke atas melalui tendon. Ketika otot kembali meregang, serat otot akan berkontraksi dan menarik tubuh katak ke atas.

Struktur anatomi ini memungkinkan katak untuk memanfaatkan elastisitas ototnya dengan baik, sehingga dapat melakukan gerakan yang efisien dan kuat.

2. Otot Cheetah

Hewan lain yang memiliki otot paling elastis adalah cheetah. Cheetah adalah hewan tercepat di darat, mampu berlari dengan kecepatan hingga 110 km/jam dalam waktu singkat. Kecepatan tersebut tidak terlepas dari elastisitas otot pada tubuh cheetah.

Otot-otot pada cheetah memiliki kemampuan untuk meregang hingga tiga kali panjangnya saat berlari. Elastisitas ini memungkinkan cheetah untuk memaksimalkan potensi energi yang tersimpan dalam otot dan melepaskannya dengan cepat saat berlari. Dengan begitu, cheetah dapat mencapai kecepatan tinggi dalam waktu singkat.

2.1. Adaptasi Fungsional

Elastisitas otot pada cheetah merupakan adaptasi fungsional yang sangat penting bagi kehidupannya. Dalam habitatnya di padang rumput Afrika, cheetah mengandalkan kecepatan untuk berburu mangsa. Dengan elastisitas otot yang tinggi, cheetah dapat melakukan sprint singkat yang sangat cepat untuk mengejar dan menangkap mangsa mereka.

Kecepatan tinggi ini memberikan keuntungan dalam mengejar mangsa yang biasanya juga cepat, seperti gazelle atau impala. Dengan melakukan sprint singkat yang cepat, cheetah dapat mendekati mangsa dengan lebih efisien dan meningkatkan peluang untuk sukses dalam berburu.

2.2. Struktur Anatomi

Otot elastis pada cheetah terdapat di anggota belakang dan ekornya. Otot-otot ini terdiri dari serangkaian serat otot yang terhubung dengan tendon elastis. Saat berlari, otot-otot ini meregang dan menyimpan energi potensial yang cukup besar. Saat cheetah berlari, otot-otot ini akan kontraksi dan melepaskan energi dengan cepat, mendorong cheetah maju dengan kecepatan tinggi.

Struktur anatomi ini memungkinkan cheetah untuk berlari dengan kecepatan tinggi dalam waktu singkat, sehingga menjadi predator yang efektif dalam mencari makanan.

3. Otot Ular

Ular merupakan hewan yang memiliki tubuh panjang dan tidak memiliki tungkai. Meskipun demikian, ular memiliki otot yang sangat unik dan elastis. Otot pada ular memungkinkan mereka untuk meluncur, bergerak melalui rintangan, dan menelan mangsanya dengan kemampuan yang luar biasa.

Otot-otot pada ular memiliki kemampuan untuk meregang sejauh dua kali panjang tubuhnya. Elastisitas ini memungkinkan ular untuk melibatkan sepanjang tubuh mereka saat bergerak, memungkinkan mereka untuk meluncur melalui tanah, air, atau ruang sempit yang sulit dijangkau oleh hewan lain.

3.1. Adaptasi Fungsional

Elastisitas otot pada ular merupakan adaptasi fungsional yang memungkinkan mereka untuk melibatkan seluruh tubuh mereka saat bergerak atau meluncur. Dengan melibatkan tubuh secara penuh, ular dapat melewati berbagai rintangan yang sulit dijangkau oleh hewan lain, seperti batang pohon yang horizontal atau retakan sempit di dalam tanah.

Otot elastis pada ular juga sangat penting dalam proses penelanannya. Ular dapat mengunyah mangsanya dengan membuka mulutnya yang elastis dan menggerakkan gigi yang tersambung dengan otot rahangnya. Kemudian, ular akan menelan mangsanya secara perlahan dengan menggerakkan otot yang ada di sekitar perutnya, sehingga mangsa masuk ke dalam tubuhnya.

3.2. Struktur Anatomi

Otot elastis pada ular terdapat di seluruh tubuhnya. Struktur otot ini terdiri dari serangkaian serabut yang fleksibel dan tangguh. Saat ular meluncur, serabut otot akan meregang dan bergerak melalui tubuhnya, memungkinkan ular untuk melibatkan dan melebarkan tubuh mereka untuk bergerak melalui ruang sempit.

Struktur anatomi yang unik ini memungkinkan ular untuk bergerak dengan lancar dan efisien dalam lingkungan yang sulit dan tidak dapat dijangkau oleh hewan lain.

Hewan Kemampuan Otot Elastis
Katak Elastisitas otot punggung yang kuat memungkinkan mereka untuk melompat jauh dan bergerak dengan lincah di dalam air.
Cheetah Otot elastis di anggota belakang dan ekor memungkinkan mereka berlari dengan kecepatan tinggi dalam waktu singkat.
Ular Otot elastis di seluruh tubuh memungkinkan mereka untuk meluncur melalui ruang sempit dan menelan mangsanya dengan kemampuan yang luar biasa.

kesimpulan

hewan-hewan seperti katak, cheetah, dan ular memiliki otot paling elastis yang memungkinkan mereka melakukan gerakan yang luar biasa. Elastisitas otot ini merupakan adaptasi fungsional yang membantu mereka dalam berburu, mencari makanan, dan bertahan hidup di lingkungan yang berbeda. Struktur anatomi yang unik pada hewan-hewan ini memungkinkan mereka memanfaatkan elastisitas otot dengan baik dalam melakukan gerakan yang efisien dan kuat.

Halo Sahabat Santri Nesia, itulah sedikit penjelasan tentang hewan-hewan yang memiliki otot paling elastis. Semoga artikel ini bermanfaat dan meningkatkan pemahaman kita tentang keajaiban dunia hewan. Sampai bertemu pada artikel selanjutnya!

Disclaimer: Artikel ini hanya bertujuan untuk memberikan informasi. Harap konsultasikan dengan ahli sebelum mengambil tindakan yang berkaitan dengan kesehatan hewan.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *