bahan lunak bubur kertas dibuat dengan cara?

Soal Pilihan Ganda

bahan lunak bubur kertas dibuat dengan cara?

  1. dijemur
  2. disobek
  3. digunting
  4. direndam air
  5. Semua jawaban benar

Jawaban: D. direndam air

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, bahan lunak bubur kertas dibuat dengan cara direndam air.

Halo Sahabat Santri Nesia! Pada artikel kali ini, kita akan membahas tentang bahan lunak bubur kertas dan bagaimana cara pembuatannya. Bubur kertas merupakan salah satu bahan penting dalam produksi kertas. Proses pembuatan bubur kertas membutuhkan beberapa tahap yang rumit dan melibatkan beberapa bahan kimia. Mari kita simak lebih lanjut tentang proses pembuatan bahan lunak bubur kertas!

Pendahuluan

Pendahuluan

Pendahuluan

Pendahuluan

Pendahuluan

Pendahuluan

Pendahuluan

Pendahuluan

Tahap Perendaman dan Penggilingan Bahan Baku

Tahap perendaman dan penggilingan bahan baku merupakan langkah awal dalam pembuatan bahan lunak bubur kertas. Bahan baku yang digunakan berasal dari kayu atau serat tumbuhan lainnya. Pada tahap ini, bahan baku direndam dalam air untuk melunakkan serat-serat yang ada. Setelah direndam, bahan baku kemudian digiling menggunakan mesin penggiling. Proses penggilingan bertujuan untuk memisahkan serat tersebut dari komponen non-serat seperti lignin dan hemiselulosa.

Proses penggilingan dilakukan dengan menggunakan mesin penggiling yang memiliki gigi-gigi penggiling. Penggilingan dilakukan secara berulang-ulang untuk mendapatkan serat yang halus dan memaksimalkan pemisahan serat dari komponen non-serat. Hasil dari tahap ini disebut dengan bahan bubur kasar yang masih mengandung kotoran dan kandungan serat yang belum terpisahkan secara sempurna.

Pada tahap selanjutnya, bahan bubur kasar akan melalui tahap penyaringan. Pada tahap ini, bubur kasar dialirkan melalui serangkaian saringan yang bertujuan untuk menyaring kotoran dan memisahkan serat-serat yang sudah halus dari komponen-komponen lainnya. Setelah melalui proses penyaringan, hasilnya adalah bubur kertas kasar yang sudah lebih murni dari kotoran dan komponen non-serat.

Proses penggilingan dan penyaringan ini penting dilakukan untuk mendapatkan bubur kertas yang berkualitas. Bubur kertas yang berkualitas akan hasilkan kertas yang berkualitas juga. Proses selanjutnya adalah bleaching, dimana bubur kertas kasar akan melalui tahap pemutihan.

Bleaching ini bertujuan untuk memutihkan bubur kertas dan menghilangkan zat-zat kimia yang masih melekat pada serat-serat kertas. Proses bleaching dilakukan dengan tambahan bahan pemutih seperti gas klor, hidrogen peroksida, ataupun bahan pemutih alami seperti oksigen dan ozon. Setiap jenis bahan pemutih memiliki efek yang berbeda terhadap serat, sehingga prosesnya harus diatur dengan cermat.

Setelah proses bleaching, bubur kertas kemudian akan melalui tahap pengeringan dan blending. Pengeringan dilakukan untuk mengurangi kadar air dalam bubur kertas hingga mencapai tingkat yang diinginkan. Sedangkan tahap blending dilakukan untuk mencampurkan berbagai jenis bahan bubur kertas yang berbeda tingkat kealamiannya. Blending ini bertujuan untuk menghasilkan bubur kertas dengan kualitas yang lebih homogen dan sesuai dengan kebutuhan produksi kertas.

Tahap Pembuatan Bahan Lunak Bubur Kertas

Tahap 1: Pencampuran Bahan Kimia

Pada tahap pertama dalam pembuatan bahan lunak bubur kertas, bahan bubur kertas yang sudah melalui tahap blending akan dicampurkan dengan bahan kimia tertentu. Bahan kimia yang digunakan umumnya adalah alkali nitrat dan sulfat atau soda abu. Pencampuran bahan kimia ini dilakukan dengan proporsi yang tepat sesuai dengan jenis bubur kertas yang diinginkan.

Bahan kimia yang ditambahkan pada bubur kertas bertujuan untuk mempengaruhi sifat fisik dan kimia dari serat kertas. Misalnya, penambahan alkali nitrat akan meningkatkan kekuatan tarik dan keuletan serat kertas. Sedangkan penambahan soda abu akan memberikan kekuatan tarik yang lebih rendah tetapi membuat serat kertas menjadi lebih elastis.

Pencampuran bahan kimia pada tahap ini biasanya dilakukan dalam tangki pencampur yang dilengkapi dengan mesin pengaduk. Proses pencampuran ini berlangsung selama beberapa saat hingga bahan kimia tercampur secara merata dengan bubur kertas. Hasil dari tahap ini disebut dengan bubur kimia yang merupakan bahan dasar untuk pembuatan bubur kertas.

Tahap 2: Pemanasan dan Tertutup

Pada tahap kedua, bubur kimia yang sudah tercampur dengan bahan kimia akan dipanaskan dalam sebuah tangki pemanas. Pemanasan dilakukan untuk mempercepat reaksi kimia antara serat kertas dengan bahan kimia yang ditambahkan. Pada tahap ini, suhu dan waktu pemanasan harus diatur dengan cermat agar reaksi kimia berlangsung optimal.

Pada tahap ini juga, tangki pemanas harus ditutup rapat untuk mencegah terjadinya penguapan air yang berlebihan. Hal ini bertujuan untuk menjaga konsistensi bubur kimia dan memastikan reaksi kimia berlangsung dengan baik. Selama proses pemanasan, tangki pemanas dilengkapi dengan sistem pengaduk agar bubur kimia tetap tercampur secara merata.

Tahap 3: Pendinginan dan Disolusi

Setelah proses pemanasan, bubur kimia kemudian didinginkan dalam tangki pendinginan. Pendinginan dilakukan untuk mendinginkan bubur kimia dan menghentikan reaksi kimia antara serat kertas dan bahan kimia. Tahap pendinginan ini juga berperan dalam membentuk suspensi bubur kertas yang lembut dan homogen.

Setelah bubur kimia didinginkan, tahap berikutnya adalah disolusi. Pada tahap ini, bubur kimia yang masih berupa suspensi akan dilarutkan dalam air. Air yang digunakan harus bersih dan bebas dari kontaminasi agar tidak mengganggu kualitas bubur kertas yang dihasilkan. Disolusi dilakukan dengan menggunakan mesin pengaduk untuk memastikan suspensi bubur kimia terlarut dengan baik.

Tahap 4: Penyesuaian pH dan Konsistensi Bubur Kertas

Pada tahap terakhir dalam pembuatan bahan lunak bubur kertas, pH dan konsistensi bubur kertas akan disesuaikan. Penyesuaian pH dilakukan untuk menormalkan tingkat keasaman atau kebasaan bubur kertas. pH yang normal untuk bubur kertas berkisar antara 7-9, tergantung pada jenis kertas yang akan diproduksi.

Penyesuaian konsistensi bubur kertas dilakukan dengan menambahkan air atau bahan pengental. Penambahan air akan membuat bubur kertas menjadi lebih encer, sedangkan penambahan bahan pengental akan membuat bubur kertas menjadi lebih kental. Penyesuaian konsistensi ini dilakukan agar bubur kertas memiliki tingkat kekentalan yang sesuai dengan kebutuhan produksi kertas.

Tabel Informasi Bahan Lunak Bubur Kertas

No. Bahan Fungsi
1. Kayu atau serat tumbuhan lainnya Sebagai bahan baku
2. Air Sebagai pelarut dan media untuk perendaman
3. Bahan kimia (alkali nitrat, sulfat, soda abu) Mempengaruhi sifat fisik dan kimia serat kertas
4. Bahan pemutih (gas klor, hidrogen peroksida, oksigen, ozon) Memutihkan serat kertas dan menghilangkan zat kimia
5. Bahan pengental Mengatur konsistensi bubur kertas

Kesimpulan

Dalam proses pembuatan bahan lunak bubur kertas, terdapat beberapa tahap yang harus dilalui. Tahap perendaman dan penggilingan bahan baku, bleaching, pengeringan, blending, pencampuran bahan kimia, pemanasan, pendinginan, disolusi, dan penyesuaian pH serta konsistensi bubur kertas merupakan tahap-tahap yang penting dalam pembuatan bahan lunak bubur kertas. Dalam proses ini, bahan baku seperti kayu atau serat tumbuhan lainnya direndam, digiling, dan disaring untuk mendapatkan bahan bubur kasar. Kemudian, bahan bubur kasar melalui proses bleaching, pengeringan, dan blending untuk menghasilkan bubur kertas yang berkualitas.

Tahap pembuatan bahan lunak bubur kertas dimulai dengan pencampuran bahan kimia dengan bubur kertas, dilanjutkan dengan pemanasan dan tertutup. Setelah itu, dilakukan pendinginan dan disolusi, serta penyesuaian pH dan konsistensi bubur kertas. Setiap tahap memiliki peran penting dalam menghasilkan bubur kertas yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan produksi kertas.

Kata Penutup

Demikianlah pembahasan mengenai bahan lunak bubur kertas dan cara pembuatannya. Dengan memahami proses pembuatan bahan lunak bubur kertas, diharapkan kita dapat menghasilkan kertas yang berkualitas dengan bahan baku yang baik. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan kita dalam dunia kertas. Terima kasih telah membaca, dan sampai jumpa pada artikel berikutnya!

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *