Asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan hubungan darah atau keturunan disebut?
- Ius sanguinis
- Ius soli
- kewarganegaraan tunggal
- kewarganegaraan tunggal
- asas tempat kelahiran
Jawaban: A. Ius sanguinis
Dilansir dari Encyclopedia Britannica, Asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan hubungan darah atau keturunan disebut ius sanguinis.
Halo Sahabat Santri Nesia, dalam dunia hukum, kewarganegaraan merupakan hal yang sangat penting. Kewarganegaraan menentukan hak dan kewajiban seseorang dalam suatu negara. Salah satu asas yang digunakan untuk menentukan kewarganegaraan adalah hubungan darah atau keturunan. Artinya, seseorang menjadi warga negara suatu negara karena memiliki hubungan darah atau keturunan dengan warga negara di negara tersebut.
Asas kewarganegaraan berdasarkan hubungan darah atau keturunan ini telah menjadi dasar dalam banyak negara di dunia. Tanpa adanya hubungan darah atau keturunan, seseorang tidak memiliki hak untuk menjadi warga negara di negara tersebut. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut mengenai asas ini dan bagaimana pengaruhnya dalam menentukan kewarganegaraan seseorang.
Penentuan Kewarganegaraan Berdasarkan Hubungan Darah atau Keturunan
Penentuan kewarganegaraan berdasarkan hubungan darah atau keturunan memiliki beberapa prinsip yang umum diterapkan di berbagai negara. Prinsip-prinsip tersebut antara lain:
-
Ius Sanguinis
Prinsip ius sanguinis atau “hak darah” adalah asas yang menentukan kewarganegaraan berdasarkan darah atau keturunan. Artinya, seseorang dapat menjadi warga negara suatu negara jika memiliki salah satu atau kedua orang tua yang merupakan warga negara di negara tersebut. Prinsip ini berlaku meskipun individu tersebut lahir di luar negeri. Contoh penerapan prinsip ius sanguinis adalah dalam hukum kewarganegaraan Jerman, di mana keturunan Jerman dapat memperoleh kewarganegaraan Jerman tanpa harus lahir di Jerman.
-
Ius Soli
Prinsip ius soli atau “hak tanah” adalah asas yang menentukan kewarganegaraan berdasarkan tempat kelahiran. Artinya, seseorang dapat menjadi warga negara suatu negara jika dilahirkan di wilayah negara tersebut, meskipun orang tua mereka bukan warga negara dari negara tersebut. Contoh penerapan prinsip ius soli adalah dalam hukum kewarganegaraan Amerika Serikat, di mana individu yang lahir di Amerika Serikat otomatis menjadi warga negara Amerika Serikat.
-
Kombinasi Ius Sanguinis dan Ius Soli
Banyak negara menggabungkan kedua prinsip ini untuk menentukan kewarganegaraan seseorang. Misalnya, negara dapat memberikan kewarganegaraan kepada individu yang memiliki orang tua warga negara dan/atau dilahirkan di wilayah negara tersebut. Prinsip ini memungkinkan pemberian kewarganegaraan kepada individu yang memiliki hubungan darah dengan warga negara negara tersebut maupun mereka yang dilahirkan di negara tersebut.
Proses di Balik Asas Kewarganegaraan Berdasarkan Hubungan Darah atau Keturunan
Penentuan kewarganegaraan berdasarkan hubungan darah atau keturunan melibatkan beberapa proses yang harus dilalui oleh individu yang ingin mendapatkan kewarganegaraan. Proses-proses tersebut antara lain:
-
Pendaftaran Kehendak Kewarganegaraan
Proses ini melibatkan individu yang ingin mendapatkan kewarganegaraan dengan mengajukan pendaftaran kehendak kewarganegaraan kepada pemerintah negara yang bersangkutan. Dalam pendaftaran ini, individu harus mengungkapkan hubungan darah atau keturunan mereka dengan warga negara negara tersebut.
-
Pemeriksaan dan Verifikasi Hubungan Darah atau Keturunan
Setelah menerima pendaftaran kehendak kewarganegaraan, pemerintah negara akan melakukan pemeriksaan dan verifikasi hubungan darah atau keturunan individu tersebut. Pemeriksaan ini dapat melibatkan pengumpulan dokumen resmi seperti akta kelahiran, surat keterangan keturunan, dan sebagainya.
-
Pelepasan dan Penerimaan Sumpah Kewarganegaraan
Jika pemeriksaan dan verifikasi hubungan darah atau keturunan tersebut memenuhi syarat, individu yang bersangkutan akan dilepas dari kewarganegaraan asal mereka dan diterima sebagai warga negara di negara tersebut. Proses ini biasanya melibatkan sumpah kewarganegaraan yang harus diucapkan oleh individu tersebut.
Pengaruh Asas Kewarganegaraan Berdasarkan Hubungan Darah atau Keturunan
Pengaruh asas kewarganegaraan berdasarkan hubungan darah atau keturunan sangat penting dalam konteks hukum dan kebijakan negara. Beberapa pengaruh yang dapat dilihat antara lain:
-
Kesatuan dan Identitas Nasional
Asas ini membantu menjaga kesatuan dan identitas nasional suatu negara. Dengan menentukan kewarganegaraan berdasarkan hubungan darah atau keturunan, suatu negara dapat memastikan bahwa warga negaranya memiliki ikatan emosional dan budaya yang kuat dengan negara tersebut. Hal ini dapat memperkuat rasa kebangsaan dan identitas nasional.
-
Perlindungan dan Kewajiban Hukum
Sebagai warga negara, individu memiliki hak-hak dan kewajiban-kewajiban tertentu yang diatur oleh hukum negara tersebut. Dengan menentukan kewarganegaraan berdasarkan hubungan darah atau keturunan, individu dapat memperoleh perlindungan hukum dan bertanggung jawab atas kewajiban-kewajiban mereka sebagai warga negara di negara tersebut.
-
Kemitraan dan Kerjasama Internasional
Penerapan asas ini juga berdampak pada hubungan negara dengan negara lain. Misalnya, dua negara yang menerapkan asas ius sanguinis dapat memiliki hubungan yang erat karena individu dengan hubungan darah di dua negara tersebut dapat memiliki kewarganegaraan ganda. Hal ini dapat memperkuat kemitraan dan kerjasama antara negara-negara tersebut.
Tabel: Asas yang Menentukan Kewarganegaraan Berdasarkan Hubungan Darah atau Keturunan
Asas | Penjelasan |
---|---|
Ius Sanguinis | Menentukan kewarganegaraan berdasarkan hubungan darah atau keturunan dengan warga negara negara tersebut. |
Ius Soli | Menentukan kewarganegaraan berdasarkan tempat kelahiran di wilayah negara tersebut. |
Kombinasi Ius Sanguinis dan Ius Soli | Menggabungkan kedua asas tersebut untuk menentukan kewarganegaraan. |
Kesimpulan
Asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan hubungan darah atau keturunan merupakan prinsip yang banyak diterapkan di berbagai negara di dunia. Prinsip ini memastikan bahwa kewarganegaraan diberikan kepada individu yang memiliki ikatan emosional dan budaya yang kuat dengan negara tersebut melalui hubungan darah atau keturunan. Penentuan kewarganegaraan ini melibatkan proses pendaftaran, pemeriksaan, dan pelepasan serta penerimaan sumpah kewarganegaraan. Pengaruh asas ini sangat penting dalam menjaga kesatuan dan identitas nasional, memberikan perlindungan dan kewajiban hukum, serta memperkuat kemitraan dan kerjasama internasional antar negara.
Disclaimer: Artikel ini disusun untuk keperluan SEO dan ranking di mesin pencari Google. Informasi dalam artikel hanya bersifat informasional dan tidak dapat dijadikan sebagai dasar hukum. Untuk informasi lebih lanjut mengenai kewarganegaraan, harap berkonsultasi dengan ahli hukum terkait.