Pneumonia Menurut WHO 2020

Pendahuluan

Santrinesia.com – Halo Sahabat Santri Nesia, pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang pneumonia menurut WHO 2020. Pneumonia merupakan salah satu penyakit infeksi yang menyerang organ paru-paru. Penyakit ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti bakteri, virus, atau jamur.

Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2020, pneumonia menjadi penyakit yang sangat penting dalam hal kesehatan masyarakat. Data menunjukkan bahwa pneumonia menjadi penyebab utama kematian pada anak-anak di bawah usia lima tahun di seluruh dunia. Oleh karena itu, penanganan dan pencegahan pneumonia menjadi perhatian serius bagi pihak kesehatan.

WHO telah mengeluarkan pedoman terkait pengelolaan pneumonia pada tahun 2020. Pedoman tersebut mencakup berbagai aspek, mulai dari pengenalan gejala hingga pengobatan yang tepat. Dengan memahami pedoman ini, diharapkan penanganan pneumonia dapat dilakukan secara efektif dan tepat sasaran.

Artikel ini akan membahas secara detail tentang pneumonia menurut WHO 2020, termasuk penyebab, gejala, diagnosa, pengobatan, serta langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan. Simak informasi lengkapnya di bawah ini.

Pneumonia: Definisi dan Penyebab

Pneumonia adalah infeksi saluran pernapasan bagian bawah yang ditandai dengan peradangan pada kantung-kantung udara dalam paru-paru. Penyakit ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk bakteri, virus, atau jamur. Infeksi biasanya terjadi saat organisme penyebab masuk ke dalam paru-paru melalui pernapasan.

Secara umum, pneumonia terbagi menjadi dua jenis utama, yaitu pneumonia komunitas dan pneumonia rumah sakit. Pneumonia komunitas adalah infeksi paru-paru yang terjadi di luar lingkungan rumah sakit, sedangkan pneumonia rumah sakit adalah infeksi paru-paru yang terjadi karena perawatan di rumah sakit.

Beberapa penyebab umum pneumonia meliputi:

  1. Bakteri: Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae, dan Legionella pneumophila.
  2. Virus: Virus influenza, virus respiratori sincisial (RSV), dan virus varicella-zoster (penyebab cacar air dan herpes zoster).
  3. Jamur: Pneumocystis jirovecii (terutama pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah).

Gejala dan Tanda Pneumonia

Pada umumnya, gejala pneumonia bervariasi tergantung pada faktor penyebab. Namun, beberapa gejala umum yang dapat muncul meliputi:

  1. Demam tinggi
  2. Batuk, terkadang dengan dahak yang berwarna atau berdarah
  3. Sesak napas atau kesulitan bernapas
  4. Nyeri dada yang timbul saat bernapas atau batuk
  5. Menggigil dan merasa menggigil (kedinginan)
  6. Merasa lelah atau kehilangan nafsu makan
  7. Kelelahan dan lemah

Gejala pada Anak-anak

Pada anak-anak, gejala pneumonia dapat sedikit berbeda. Beberapa gejala yang dapat ditemui pada anak-anak meliputi:

  1. Sulit bernapas atau napas cepat
  2. Batuk yang menetap atau parah
  3. Nafsu makan berkurang atau tidak mau makan
  4. Merasa sangat lelah atau mudah marah
  5. Tidak bisa tidur atau tidur dengan gelisah
  6. Demam tinggi dan menggigil
  7. Warna kulit menjadi kebiruan

Diagnosis dan Pemeriksaan Pneumonia

Untuk mendiagnosis pneumonia dan menentukan penyebabnya, dokter akan melakukan beberapa langkah pemeriksaan, antara lain:

  1. Pemeriksaan fisik: Dokter akan mendengarkan suara napas Anda menggunakan stetoskop dan memeriksa tanda-tanda pneumonia seperti demam, suara napas yang tidak wajar, dan perubahan pada warna kulit.
  2. Pemeriksaan darah: Tes darah dilakukan untuk melihat tanda-tanda infeksi, seperti peningkatan jumlah sel darah putih.
  3. Analisis dahak: Jika Anda batuk dengan dahak, sampel dahak Anda akan diperiksa di laboratorium untuk menentukan penyebab infeksi.
  4. Scan dada: Foto rontgen dada dapat membantu dokter melihat adanya perubahan pada paru-paru dan saluran pernapasan.

Pengobatan Pneumonia

Pengobatan pneumonia tergantung pada faktor penyebab dan tingkat keparahan penyakit. Beberapa metode pengobatan yang umum dilakukan meliputi:

  1. Antibiotik: Jika pneumonia disebabkan oleh bakteri, antibiotik akan diresepkan untuk mengatasi infeksi. Penting untuk mengonsumsi antibiotik sesuai petunjuk dokter dan menjalani seluruh kursus pengobatan yang ditentukan.
  2. Antivirus: Jika pneumonia disebabkan oleh virus, dokter dapat meresepkan obat antivirus untuk membantu melawan infeksi. Namun, pengobatan virus tidak selalu efektif terhadap semua virus penyebab pneumonia.
  3. Antijamur: Jika pneumonia disebabkan oleh jamur, obat antijamur dapat diberikan untuk mengobati infeksi.
  4. Terapi pengobatan suportif: Selain pengobatan yang ditujukan untuk penyebab utama pneumonia, dokter juga dapat memberikan terapi pengobatan suportif, seperti obat penurun demam, obat batuk, dan terapi oksigen jika diperlukan.

Pencegahan Pneumonia

Langkah-langkah pencegahan pneumonia yang dapat dilakukan meliputi:

  1. Imunisasi: Vaksinasi merupakan cara efektif untuk mencegah pneumonia. Vaksin pneumonia yang umum diberikan meliputi vaksin PCV13 dan vaksin PPSV23. Imunisasi juga penting untuk anak-anak, terutama imunisasi rutin pada usia 2, 4, dan 12 bulan.
  2. Pola hidup sehat: Menjaga daya tahan tubuh dengan hidup sehat, seperti menjaga pola makan yang seimbang, berolahraga secara teratur, tidur yang cukup, dan menghindari merokok, dapat membantu mencegah berbagai penyakit, termasuk pneumonia.
  3. Menjaga kebersihan: Rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga kebersihan lingkungan, serta menghindari kontak dengan orang yang sedang sakit.

Informasi Lengkap tentang Pneumonia Menurut WHO 2020

Pada tahun 2020, WHO telah merilis pedoman terkait pengelolaan pneumonia. Pedoman ini mencakup informasi lengkap tentang pengenalan gejala, diagnosis, pengobatan, dan pencegahan pneumonia. Anda dapat mengakses informasi lengkapnya melalui https://www.who.int/health-topics/pneumonia.

Kesimpulan

Pneumonia merupakan penyakit infeksi yang menyerang paru-paru dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk bakteri, virus, atau jamur. WHO menganggap pneumonia sebagai penyakit yang sangat penting dalam hal kesehatan masyarakat, terutama pada anak-anak di bawah usia lima tahun. Oleh karena itu, pengelolaan dan pencegahan pneumonia menjadi perhatian serius.

Untuk mengatasi pneumonia, WHO telah mengeluarkan pedoman terkait pengenalan gejala, diagnosis, pengobatan, dan pencegahan. Penting bagi kita semua untuk mengetahui dan memahami pedoman ini guna penanganan yang tepat sasaran.

Disclaimer

Artikel ini disusun berdasarkan informasi yang tersedia pada sumber terpercaya dan pedoman WHO terkait pneumonia. Namun, artikel ini bukan pengganti nasihat medis profesional. Jika Anda mengalami gejala pneumonia atau memiliki pertanyaan mengenai kondisi kesehatan Anda, segera konsultasikan dengan tenaga medis terkait. Penulis dan Santrinesia.com tidak bertanggung jawab atas segala tindakan yang diambil berdasarkan informasi dalam artikel ini.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *