Ajaran Yang dibawa para rasul yang utama adalah?

Soal Pendidikan Santri Nesia

Ajaran Yang dibawa para rasul yang utama adalah?

  1. Keadilan
  2. Ketauhidan
  3. Keakhiratan
  4. Kepribadian
  5. Kerasulan

Jawaban: B. Ketauhidan

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, Ajaran Yang dibawa para rasul yang utama adalah ketauhidan.

Halo Sahabat Santri Nesia! Pada artikel ini, kita akan membahas tentang ajaran yang dibawa oleh para rasul yang utama dalam agama Islam. Sebagai umat Muslim, kita percaya bahwa para rasul adalah utusan Allah yang diutus untuk mengajarkan ajaran-Nya kepada umat manusia. Ajaran-ajaran ini sangat penting dan menjadi landasan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Mari kita simak lebih lanjut tentang ajaran-ajaran ini.

1. Tauhid

Pertama-tama, ajaran yang utama yang dibawa oleh para rasul adalah ajaran tentang tauhid. Tauhid adalah konsep tentang keesaan Allah, bahwa hanya ada satu Tuhan yang disembah dan berhak untuk ditaati. Dalam Islam, tauhid merupakan dasar dari semua ajaran agama ini. Umat Islam diajarkan untuk beriman kepada Allah sebagai Tuhan Yang Maha Esa dan tidak menyekutukan-Nya dengan apa pun.

Ajaran tauhid ini telah diajarkan oleh semua rasul, termasuk Nabi Adam, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa, dan Nabi Muhammad SAW. Mereka mengajarkan tentang keesaan Allah dan melarang umat mereka untuk menyembah selain Allah. Konsep tauhid ini menjadi dasar bagi umat Muslim dalam menjalani kehidupan sehari-hari, mengambil keputusan, dan menjalankan ibadah.

Pentingnya ajaran tauhid ini juga ditunjukkan dalam surah Al-Ikhlas di dalam Al-Quran yang menyatakan bahwa Allah adalah Esa dan tidak ada yang setara dengan-Nya. Dengan memahami dan mengamalkan tauhid, umat Muslim dapat menghindari penyembahan berhala, kesyirikan, dan melaksanakan ibadah dengan tulus hanya kepada Allah semata.

Ajaran tauhid ini bisa ditemui dalam hadis-hadis Rasulullah SAW, seperti hadis yang menyatakan bahwa “Siapa yang meninggal dalam keadaan mengesakan Allah dengan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun, maka dia akan masuk Surga”. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya tauhid dalam kehidupan seorang Muslim.

1.1 Pentingnya Menjauhi Syirik

Seiring dengan ajaran tauhid, para rasul juga mengajarkan kita untuk menjauhi syirik. Syirik adalah perbuatan menyekutukan Allah dengan Tuhan lain atau paham mempercayai adanya Tuhan selain Allah. Para rasul dengan tegas melarang umat mereka untuk menyekutukan Allah karena syirik merupakan dosa yang sangat besar dan akan mengakibatkan seseorang keluar dari agama Islam.

Penjauhan terhadap syirik ini ditunjukkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam penghancuran berhala di Kabah. Beliau mengajarkan umatnya agar tidak menyembah berhala dan memalingkan diri kepada Allah semata. Dalam Al-Quran, Allah juga menyatakan bahwa Dia tidak akan mengampuni dosa syirik dan akan mengampuni dosa selainnya jika Dia menghendaki.

Para rasul juga mengajarkan kita untuk tidak meminta bantuan atau memohon kepada selain Allah. Hanya Allah yang berhak untuk dimohon, disembah, dan diminta pertolongan. Mengingatkan kita untuk menjauhi syirik adalah salah satu ajaran utama yang dibawa oleh para rasul.

Dalam hadis Rasulullah, beliau bersabda, “Barangsiapa yang meninggal dalam keadaan menyembah selain Allah, maka dia akan masuk neraka”. Hal ini menegaskan betapa pentingnya menghindari penyembahan selain kepada Allah semata dan menjauhi segala bentuk syirik.

2. Akhlak yang Mulia

Selain ajaran tentang tauhid, para rasul juga mengajarkan kita untuk memiliki akhlak yang mulia. Akhlak merupakan hal yang sangat penting dalam Islam karena menunjukkan kualitas moral dan karakter seseorang. Dalam Al-Quran, Allah berfirman bahwa Rasulullah diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.

Para rasul memiliki akhlak yang sangat luhur dan mulia, sehingga mereka menjadi panutan bagi umat mereka. Mereka diajarkan untuk menjadi jujur, adil, sabar, tawadhu’, berbuat baik, dan menghindari sifat-sifat buruk seperti iri hati, dengki, dan hasad. Ajaran ini juga termuat dalam hadis-hadis Nabi Muhammad SAW yang menekankan pentingnya akhlak yang baik dalam kehidupan sehari-hari.

Pentingnya memiliki akhlak yang mulia juga ditunjukkan dalam surah Al-Qalam ayat 4, yang menyatakan bahwa Rasulullah memiliki akhlak yang agung. Beliau adalah teladan terbaik bagi umat Muslim dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

2.1 Menjunjung Etika dan Toleransi

Salah satu aspek penting dalam akhlak yang mulia adalah etika dan toleransi. Para rasul mengajarkan umat mereka untuk berinteraksi dengan sesama manusia dengan mengedepankan etika yang baik dan toleransi terhadap perbedaan. Islam mengajarkan untuk menghormati dan menghargai orang lain, baik dalam hubungan antar sesama Muslim maupun dengan non-Muslim.

Para rasul juga mengajarkan umat mereka untuk berdialog dengan damai dan saling menghargai pendapat. Mereka mengedepankan sikap saling menghormati, saling mencintai, dan saling mengasihi sesuai dengan ajaran Islam. Islam juga mengajarkan untuk menjunjung tinggi etika dalam pergaulan sehingga umat Muslim dapat hidup dalam harmoni dan kedamaian.

3. Ibadah yang Benar

Para rasul juga mengajarkan umat mereka tentang ibadah yang benar. Ibadah merupakan bagian penting dalam agama Islam, dan para rasul mengajarkan cara-cara yang benar dalam melaksanakan ibadah. Mereka menunjukkan contoh dalam melaksanakan shalat, puasa, zakat, dan haji.

Para rasul juga membimbing umat mereka untuk menjaga kualitas ibadah dengan memperhatikan niat, tata cara, dan penghayatan. Mereka mengajarkan bahwa ibadah bukan sekadar rutinitas atau formalitas semata, tetapi harus dilakukan dengan keikhlasan dan penghambaan kepada Allah semata.

Para rasul juga mengajarkan umat mereka untuk berdoa kepada Allah, memohon ampunan-Nya, dan memohon petunjuk-Nya. Doa merupakan sarana untuk berkomunikasi dengan Allah dan memperkuat hubungan spiritual antara hamba dan Penciptanya.

3.1 Pentingnya Ihsan

Selain melaksanakan ibadah dengan benar, para rasul juga mengajarkan pentingnya ihsan dalam melakukan segala sesuatu. Ihsan dapat diartikan sebagai kebaikan dan kesempurnaan dalam beribadah. Rasulullah mengajarkan umat Muslim untuk beribadah seakan-akan melihat Allah, jika tidak melihat-Nya, yakinlah bahwa Allah melihat kita.

Pentingnya ihsan ini ditunjukkan dalam hadis Jibril, ketika Jibril datang ke Nabi Muhammad SAW dalam bentuk seorang laki-laki yang sangat tampan. Ia mengajukan beberapa pertanyaan tentang iman, Islam, dan ihsan. Rasulullah menjawab bahwa ihsan adalah beribadah kepada Allah seakan-akan melihat-Nya.

Melakukan ibadah dengan ihsan akan membantu umat Muslim untuk menjaga kualitas ibadah dan menjalani hidup yang lebih bermakna. Dengan melakukan ibadah dengan ihsan, umat Muslim dapat meraih keberkahan dan mendapatkan kepuasan spiritual.

Ajaran tentang ibadah yang benar dan pentingnya ihsan ini menjadikan umat Muslim lebih paham mengenai tujuan hidup mereka dan memberikan arahan dalam melaksanakan ibadah dengan sungguh-sungguh.

4. Persaudaraan Umat Manusia

Terakhir, ajaran yang dibawa oleh para rasul adalah persaudaraan umat manusia. Para rasul mengajarkan umat mereka untuk saling mencintai, saling tolong-menolong, dan saling menjaga kebersamaan. Mereka mengingatkan akan pentingnya persaudaraan antar sesama manusia tanpa melihat perbedaan suku, agama, atau ras.

Islam menekankan pentingnya menjaga kedamaian, menghormati hak asasi manusia, dan tidak bertindak kejam terhadap sesama. Para rasul mengajarkan umat mereka untuk saling membantu dalam kebaikan, memberikan bantuan kepada kaum miskin, dan menegakkan keadilan di tengah-tengah masyarakat.

Ajaran ini juga termuat dalam Al-Quran di mana Allah berfirman bahwa ia menciptakan manusia dari seorang lelaki dan seorang perempuan agar mereka saling mengenal. Allah juga berfirman bahwa perbedaan bangsa dan suku adalah menjadi tanda kebesaran-Nya dan bukan sebagai alat diskriminasi.

4.1 Menghormati Perbedaan

Para rasul juga mengajarkan umat mereka untuk menghormati perbedaan dan tidak membawa prasangka terhadap orang lain. Mereka mengajarkan konsep ukhuwah Islamiyah, yaitu persaudaraan yang didasarkan oleh agama dan komitmen bersama dalam Islam.

Persaudaraan ini meliputi saling mengasihi, saling menghormati, dan saling membantu dalam rangka mencapai tujuan kebaikan yang sama. Dalam Islam, persaudaraan umat manusia sangat ditekankan dan rasul-rasul telah mengajarkan umat mereka untuk hidup dalam keharmonisan dan saling bergantung satu sama lain.

Dengan menjaga persaudaraan dan menghormati perbedaan, umat Muslim dapat membentuk masyarakat yang harmonis, rukun, dan sejahtera. Ajaran ini menjadi landasan penting dalam membangun hubungan antar sesama manusia dan tinggal dalam kesatuan yang dapat memajukan umat manusia secara keseluruhan.

Kesimpulan

Ajaran yang dibawa oleh para rasul yang utama membentuk dasar agama Islam. Dalam ajaran ini, umat Muslim diajarkan tentang keesaan Allah (tauhid), menjauhi syirik, memiliki akhlak yang mulia, melakukan ibadah dengan benar dan ihsan, serta menjaga persaudaraan umat manusia.

Ajaran-ajaran ini sangat penting dalam menjalani kehidupan sehari-hari dan menjadi panduan bagi umat Muslim dalam menjalankan agama Islam. Dengan memahami dan mengamalkan ajaran-ajaran ini, umat Muslim dapat mengembangkan akhlak yang mulia, memperkuat hubungan dengan Allah, menjalani ibadah dengan kualitas yang baik, serta menjaga persatuan dan persaudaraan dengan sesama manusia.

Kata Penutup

Dalam melaksanakan ajaran Islam, marilah kita senantiasa belajar untuk memperdalam pemahaman tentang ajaran-ajaran yang dibawa oleh para rasul. Dengan mengamalkan ajaran-ajaran ini, semoga kita dapat menjalani kehidupan yang sesuai dengan kehendak Allah. Mari kita menjaga persatuan dan kesatuan umat Muslim serta menjaga hubungan yang baik dengan sesama manusia, sehingga kita dapat hidup dalam damai, rukun, dan saling tolong-menolong. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat menjadi pengingat bagi kita semua.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *